COMPATRIOT

THAT'S ME

Foto saya
Andri..... Seorang anak desa dari Temanggung, karena berbagai hal dia pernah merantau ke Semarang, Bali, n Banjarmasin untuk mencari segenggam ilmu dan sesuap nasi... Tertarik dengan kisah saya? CP. +6285640072496...

GANDHEM MAREM WONTEN TEMANGGUNG BERSENYUM....

Latest News

THE PHILOSOPHY OF JATHILAN

Jumat, 14 November 2008 , Posted by Andri Setya at 20.04


KUDA LUMPING
Dalam lingkaran, berputar-putar…
Menari tak sadarkan diri…
Mata terpejam, mengunyah beling...
Mempertahankan hidup yang sulit...

Sebait lagu dari kelompok Swami yang akrab ditelinga kita. Lagu yang mengisahkan salah satu kesenian tradisional Indonesia. Kesenian yang berkembang di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengan sebelah Tengah dan Timur serta Jawa Timur bagian Barat. Kesenian Kuda Lumping, kesenian yang menggabungkan seni tari dengan magis yang diiringi oleh ricikan gamelan sederhana, seperti saron, kempul, gong, kendang dan suling.
Saat ini mungkin sudah agak sulit untuk mengetahui dimana dan kapan pertama kali Kuda Lumping dimainkan. Namun di daerah Temanggung (Jawa Tengah) seperti yang dimuat dalam www.kompas.com tanggal 28 Februari 2001, masyarakat percaya bahwa Kuda Lumping menggambarkan keperkasaan tokoh legenda setempat. Patih Bujang Ganong, Patih kerajaan Bantarangin yang mengemban tugas dari Prabu Kelana Sewandana untuk mempersunting putri cantik (Sekar Kedaton) kerjaaan Kediri, Putri Diah Ayu Songgolangit.
Dalam perjalan menuju kerajaan Kediri, pasukan Patih Bujang Ganong dihadang oleh pasukan kerajaan Alas Roban yang dipimpin oleh Patih Singoledro yang juga mengemban tugas untuk mempersunting sang Sekar Kedaton kerajaan Kediri. Pertempuran sengit antara pasukan kerajaan tersebutpun tak dapat dihindari. Kedua orang utusan itupun sama-sama mengeluarkan kesaktian masing-masing. Patih Bujang Ganong yang telah mendapat aji sakti Cemeti Kiai Samandiman dari Prabu Kelana Sewandana, mengubah dirinya menjadi raksasa. Sedangkan Patih Singoledro mengubah dirinya menjadi Singo Barong. Berkat aji sakti Cemeti Kiai Samandiman, Path Bujang Ganong berasil mengalahkan lawannya.
Berdasakan legenda tersebut maka setiap pertunjukan Kuda Lumping dipercaya oleh masyarakat Temanggung sebagai gambaran keperkasaan Patih Bujang Ganong berserta pasukannya dalam mengemban tugas yang diterimanya.

Currently have 0 komentar: